Hal ini sangat disesalkan sekali pelaksana kegiatan proyek gedung sekolah dua lantai tersebut membiarkannya, ungkap Heri selaku pemerhati keselamatan para pekerja dari LP3NKRI
" Saya sagat prihatin sekali dengan keselamtan para pekerja tukang bangunannya , ia dibiarkan tidak menggunakan alat pelindung diri ( APD ) , semacam helm dan sepatu boot proyek, agar bisa mengantisipasi adanya kejatuhan barang material ,seperti tertimpah batu dan tertusuk paku," ungkap Heri pada delikkasus. Jumat ( 34/10/25 )
Saat ditemui media Haris selaku pelaksana sekaligus kepala sekolah SMP Baitul ILmi yang berlokasi di desa Warga jaya kecamatan Cigudeg kabupaten Bogor, mengatakan sudah menyediakan APD nya
" Coba akang tanya saja sendiri pada para tukang bangunannya, kenapa tidak dipakai," ucapnya sambil berteriak memanggil salah satu pekerjanya.
Lanjut Heri ,bahwa sikap pelaksana tersebut dianggap salah, tidak mengawasi pekerja bangunan tersebut dengan ketat, dan terkesan dibiarkan dan dianggap melanggar aturan menteri tenaga kerja pasal 2 ( 1) pengusaha wajib menyediakan APD/buruh ditempat kerja
" Apalagi proyek tersebut pengerjaannya sudah mencapai 60 persen,masih juga dibiarkan, seolah-olah sudah tidak perduli lagi dengan keselamatan pekerjanya," tegas Heri kembali.
Sementara itu kepala desa Warga Jayapun saat ditemui mengatakan , bahwa ia sangat kewalahan menghadapi puluhan para wartawan dan LSM yang datang silih berganti,mempertanyakan keberadaan Harris selaku pelaksana proyek yang sangat sulit dijumpainya
" Bahkan saya sendiri bingung untuk menjawabnya kang, pada para pihak media dan LSM,ketika mempertanyakan keberadaan Haris, bahkan saya juga pernah bilang terhadanya jangan jadi Abu Nawas ,menghilang begitu saja".Pungkasnya. ( redaksi )

Social Header